Jomblo Di Hari Valentine ? Ini Tips Mantap Untuk Dapatkan Wanita Cantik Dan Tajir

Anda Pria ? Kenali Ciri-Ciri Alat Kelamin Anda Sehat Atau Tidak !

Jika anda seorang pria, pasti anda pernah bertanya-tanya kepada diri anda sendiri mengenai apakah alat kelamin anda sehat? atau apakah alat kelamin anda normal? apakah air mani seharusnya seperti yang anda punya? Seperti bagaimana sih alat kelamin pria yang normal?

Untuk menentukan apakah alat kelamin anda atau Mr. P anda sehat atau tidak, dilihat dari sensivitas penis, ukuran dan ereksi. Jika Mr. P tidak bisa ereksi, maka disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasari, melampaui isu gairah dan seks semata.

Berikut adalah ciri-ciri Mr. P yang sehat :

1. Warna



Warna Mr. P anda tidak akan begitu berbeda dengan warna kulit tubuh anda ( bisa saja lebih gelap 1-2 tingkat atau bahkan lebih terang ). Saat mendapatkan rangsangan, Mr. P dapat cenderung menggelap beberapa saat. Tetapi jika terjadi perubahan warna yang mendadak dan signifikan, serta diikuti rasa sakit ( kemerahan dan membengkak ), cobalah temui dan konsultasi dengan dokter.

2. Tekstur

Kebanyakan penis tidak mulus. Normal bagi pembuluh darah pada penis dapat terlihat dan bahkan sedikit timbul di permukaan, terutama jika terangsang. Banyak penis yang sehat juga memiliki folikel rambut pada batangnya, yang terasa seperti benjolan kecil. Selama ukuran benjolan tidak mengkhawatirkan dan memerah, atau teriritasi, benjolan ini mungkin merupakan bagian dari kulit alami Anda, seperti pearly penile papules (PPP) atau bintik Fordyce.

Pearly penile papule (PPP) adalah kutil kecil, halus seperti mutiara di kepala penis yang umumnya hadir di usia dewasa muda. PPP merupakan kondisi yang sangat umum, sama sekali tidak berbahaya dan tidak menular; sekitar 25 persen dari populasi laki-laki di dunia memilikinya.



Bintik Fordyce adalah benjolan kecil berwarna merah terang atau senada dengan rona kulit Anda pada batang penis atau buah zakar. Benjolan ini timbul setidaknya pada 50 persen dari populasi pria. Bintik Fordyce merupakan kondisi alami dan tidak memerlukan kekhawatiran khusus, tidak berbahaya dan tidak menular. Namun demikian, benjolan yang besar dan teriritasi dapat memberikan sinyal untuk penyakit kelamin menular, seperti kutil penis bernanah. Anda harus temui dokter jika memiliki ini.

Mr. P anda mungkin memerah karena iritasi yang disebabkan oleh sabun mandi, deterjen, atau terlalu banyak gesekan dari seks maupun onani. Jika iritasi tidak menghilang dalam beberapa hari, cobalah temui dokter.



3. Ukuran

Ukuran Mr. P bervariasi, umumnya di Indonesia, rata-rata panjang ukuran Mr. P pria dewasa saat ereksi adalah 12-19 cm. Saat tidak ereksi, umumnya 5-10 cm.

Mr. P dapat mengerut dan memanjang kembali dikarenakan kedinginan atau kehangatan. Semua ini normal karena setengah dari Mr. P sebenarnya berada di dalam tubuh, seperti sebuah pohon besar dengan akar kokoh di dalam tanah. Anda tidak dapat melihat pangkal Mr. P karena tertanam di dalam panggul dan menempel di tulang kemaluan anda. Mr. P yang sedang ereksi memiliki bentuk seperti bumerang.



Testis kebanyakan pria memiliki ukuran yang seragam, meski umum untuk satu sisi berukuran lebih besar dari yang lain. Satu testis yang menggantung lebih rendah juga umum ditemui dan bukan merupakan kondisi medis serius. Umumnya, testis harus terasa halus, tanpa ada benjolan atau gumpalan. Di belakang testis, terdapat sebuah ‘tabung’ lunak yang disebut epididymis. Jika Anda melihat perubahan atau sesuatu yang aneh — satu testis membesar dan memiliki gumpalan keras, mengeras, dan rasa sakit yang bisa menandakan kanker — penting untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit.



Penis dapat mengecil karena beberapa alasan. Merokok, salah satunya. Merokok berdampak pada perkembangan aterosklerosis, alias penumpukan plak dalam arteri. Plak ini akan menyumbat pembuluh darah jantung, termasuk pembuluh darah yang bertugas mengirim darah ke penis selama ereksi. Penyumbatan pembuluh darah yang ditambah dengan racun bahan-bahan kimia dari rokok dapat merusak pembuluh darah, sehingga menyebabkan disfungsi ereksi. Hal ini dapat menyebabkan ukuran penis menyusut 1-2 centimeter akibat pengapuran pembuluh darah. Merokok juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan penis yang dapat mempengaruhi kemampuan penis berfungsi secara normal, di samping ereksi.



4. Bentuk

Beberapa penis dapat menggantung ke satu sisi atau lainnya. Beberapa penis juga dapat memiliki sedikit lekukan, bahkan saat ereksi. Kondisi ini termasuk umum dan tidak memerlukan kekhawatiran besar, terutama jika lekukan ini telah ada sejak bayi. Namun, jika penis Anda tiba-tiba bengkok — akibat Peyronie’s disease, yang merupakan penumpukan plak jinak — dan menimbulkan nyeri saat seks, hubungi dokter. Kondisi ini mudah diobati.

Selain itu, setiap kali Anda mengalami ereksi di pagi hari atau masturbasi, sebenarnya hal ini adalah cara tubuh untuk menjaga kebugaran bentuk penis. Otot penis harus tetap menerima oksigen melalui aliran darah yang dapat menyebabkannya membesar dan ereksi. Jika seorang pria tidak mengalami ereksi normal, jaringan penis dapat menjadi kurang elastis dan menyusut, yang dapat membuat penis 1-2 cm lebih pendek. Tapi tenang, jika Anda secara fisik masih bisa ereksi namun tidak mengalaminya dalam sehari, otak memiliki program pemeliharaan penis otomatis.



Beberapa orang tidak mampu secara fisik untuk mengalami ereksi, seperti setelah mengalami trauma atau kerusakan saraf, atau mereka yang memiliki diabetes. Pada kasus seperti ini, sebuah perangkat seperti pompa vakum, yang berfungsi memaksa penis membesar dengan asupan darah, dapat membantu pria yang memiliki masalah ereksi fisik untuk mempertahankan penis yang sehat.

5. Kulit Kulup

Beberapa pria disunat, beberapa lainnya tidak dan masih memiliki kulit kulup utuh. Keduanya merupakan hal yang umum di kebudayaan Indonesia. Kulit kulup adalah lapisan kulit tipis yang menutupi kepala penis pada pria yang tidak disunat. Saat terangsang, kulit kulup akan menarik diri yang akan memperlihatkan kepala penis.



Yang penting untuk diingat, selalu jaga kebersihan kulit kulup. Minyak, keringat, kotoran, dan kulit mati dapat menumpuk di bawahnya, yang dapat membentuk kerak putih atau kekuningan yang disebut smegma. Smegma termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Cukup bersihkan saat Anda mandi untuk menghindari infeksi ragi.

Seperti vagina, kulit penis adalah lingkungan yang ideal untuk bakteri berkembang biak. Tetapi, jumlah bakteri akan tergantung pada apakah pria tersebut disunat atau tidak. Dilansir dari Medical Daily, ada lebih sedikit bakteri ditemukan pada kelompok pria yang disunat daripada yang tidak. Sunat mengubah ekologi bakteri pada penis, yang mungkin dapat menjelaskan mengapa tindakan ini dapat mengurangi risiko HIV. Teorinya, bakteri anaerob — bakteri yang tidak bisa hidup di hadapan oksigen — dapat menyebabkan sistem imun tubuh bereaksi sedemikian rupa sehingga sel-sel tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi HIV pada pria yang tidak disunat.

6. Ejakulasi

Ketika seorang pria mendapat rangsangan, ia akan mengalami ejakulasi dan mengeluarkan air mani. Jumlah air mani saat satu kali ejakulasi biasanya kurang dari satu sendok teh, tetapi hal ini bervariasi antar pria.

Cairan ejakulasi biasanya berwarna putih susu, meski sebagian pria memiliki cairan yang berwarna sedikit kekuningan. Jika ejakulasi terasa sakit atau Anda tidak bisa ejakulasi, hubungi dokter. Cairan ejakulasi yang mengandung darah juga harus diperiksa.

Air mani memiliki konsistensi dan tekstur yang juga bervariasi. Sewaktu-waktu, air mani dapat tampak lebih kental dan menggumpal daripada biasanya. Umumnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perubahan konsistensi dan tekstur dipengaruhi oleh pola makan dan asupan nutrisi terakhir sebelum ia ejakulasi, terakhir kali ia ejakulasi, dan seberapa terangsangnya mereka.



7. Sensitivitas

Penurunan sensitivitas penis merupakan hal yang normal seiring dengan bertambahnya usia, meskipun seberapa banyak derajat penurunannya tidak dapat dijelaskan secara rinci. Umumnya, sensitivitas sebuah penis diukur oleh sedikitnya jumlah stimulasi yang bisa dirasakan — disebut ambang sensorik.

Penurunan sensitivitas akibat usia sering dikaitkan dengan penurunan jumlah testosteron dan perubahan sensitivitas reseptor androgen. Sensitivitas akan mulai menurun di usia 25 tahun, dan penurunan paling tajam terlihat pada pria usia 65-75 tahun.

Yang perlu dipahami tentang penis yang sehat, setiap orang dapat berbeda satu sama lainnya. Penis yang sehat tidak terlihat seragam, jadi cobalah untuk tidak terlalu khawatir atau membandingkan diri dengan orang lain.