- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Lawang Sewu adalah bekas pusat perusahaan kereta api di zaman pemerintahan Belanda. Nama Lawang Sewu berasal dari bahasa jawa yang terdiri dari "Lawang" yang berarti pintu dan "Sewu" yang berarti seribu, jadi arti dari Lawang Sewu adalah bangunan yang memiliki pintu sebanyak seribu buah, meskipun jumlah pintunya tidak mencapai seribu buah ( kurang lebih hanya 324 buah )
Disebut begitu oleh masyarakat setempat dikarenakan memang pintunya berjumlah sangat banyak. Yang sebenarnya kalau diperhatikan, pintu-pintu itu bukanlah pintu melainkan jendela. Karena bentuknya yang sangat lebar maka banyak orang yang mengira itu adalah pintu.
Bagi masyarakat setempat, Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah dan saksi bisu dari pertempuran para pejuang Indonesia melawan penjajahan Belanda.
Lawang Sewu dikenal sebagai bangunan seribu pintu |
Lokasi Lawang Sewu
Lawang Sewu terletak di sebelah timur Tugu Muda Semarang, tepatnya di simpang jalan Pandanaran dan jalan Pemuda.
Lawang Sewu sangat mudah dijangkau, selain menggunakan kendaraan pribadi, anda juga bisa kesana menggunakan kendaraan umum dengan memilih tujuan Simpang Lima, dan anda akan melewati bangunan Lawang Sewu.
Sejarah Lawang Sewu
Bicara tentang perkereta-apian di Indonesia, orang sudah pasti akan teringat tentang Lawang Sewu Semarang. Pertama kali dibangun pada tahun 1904 oleh pemerintahan Belanda yang ditujukan untuk menjadi kantor perusahaan kereta api milik Belanda ( NIS ). Jalur yang dibangun menghubungkan antara kota Solo dan Yogyakarta. Pembangunan gedung ini membutuhkan waktu yang lumayan lama yaitu dari tahun 1904 dan selesai tahun 1907 yang diarsiteki oleh Prof. Jacob F. Klinkhamer dan Bj. Queendag asal Belanda.
Bagian dari bangunan ini yang dibangun pertama kali adalah bangunan percetakan dan bangunan penjaga. Lalu pada sekitar tahun 1916 sampai 1918 baru diperluas dengan menambah jumlah bangunan dan ruangan.
Bangunan ini menjadi saksi bisu pertempuran antara Angkatan Pemuda Kereta Api ( AMKA ) melawan penjajah jepang, pertempuran ini terjadi karena pemuda AMKA ingin mengambil alih kereta api. Ada sekitar belasan pemuda yang gugur dalam pertempuran ini, yang kemudian dimakamkan tepat di halaman gedung. Namun kini jenazahnya sudah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan.
Bangunan Lawang Sewu sekarang dijadikan sebagai kantor jawatan kereta api PJKA. Selain itu Lawang Sewu juga menjadi obyek wisata di kota Semarang yang wajib dikunjungi. Bangunan tua ini memiliki background fotografi yang indah dengan deasin unik khas Belanda. Lawang Sewu juga sering menjadi tempat calon pasangan mengambil foto prawedding. Bahkan ada yang juga menggunakan Lawang Sewu sebagai tempat mengadakan pernikahan.
Lawang Sewu sering dijadikan tempat foto prawedding |
Lawang Sewu Semarang di Malam Hari
Apakah anda berani ke bangunan ini di malam hari? Mengapa tidak, sudah banyak juga wisatawan yang sengaja datang di malam hari. Banyak dari mereka yang sengaja datang untuk ikut wisata malam, yaitu berjalan mengelilingi bangunan ini di malam hari bersama juru kunci. Ada juga yang sengaja berfoto-foto di malam hari dengan berharap terlihat penampakan di dalam foto tersebut.
Bangunan ini sudah direnovasi, dan di setiap sudut bangunan sudah diletakkan begitu banyak lampu yang memperindah bangunan ini di malam hari.
Bagian halaman Lawang Sewu di malam hari |
Cerita Mistis Lawang Sewu
Cerita mistis dan angker tentang Lawang Sewu sudah bukan isapan jempol belaka dan sudah beredar luas di masyarakat. Berbagai versi cerita mistis yang dialami oleh masyarakat dimulai dari ruang bawah tanah yang berhantu hingga ke lantai atas bangunan.
Ada juga yang menyebutkan bahwa Lawang Sewu adalah rumah bagi makhluk halus, kisah mistis yang terjadi di bangunan ini bukan hanya dialami oleh satu atau dua orang saja, melainkan sudah banyak sekali kejadian atau kisah mistis yang terjadi.
Menurut cerita masyarakat setempat, di seluruh bagian bangunan ini terdapat penunggu makhluk halus dari berbagai jenis seperti hantu berwujud tentara Belanda, Nonik Belanda, Genderuwo, Kuntilanak, dan lain lain. Ruangan yang terkenal paling angker dari gedung tua ini adalah bagian Sumur Tua, Penjara Jongkok, Lorong Lorong, Penjara Berdiri dan Ruang Penyiksaan. Dari tempat-tempat tersebutlah sering dijumpai penampakan makhluk halus.
Penjara Berdiri dulunya digunakan sebagai tempat mengurung para tahanan. Mereka dimasukkan ke dalam tempat tersebut secara berdesakan dan sangat tragis, sampai banyak dari mereka yang meninggal dunia.
Penjara Jongkok juga berfungsi sebagai tempat mengurung para tahanan. Penjara Jongkok adalah sebuah ruang tahanan yang sangat sempit berbentuk kotak, dengan luas ruangan hanya mencapai 1,5 mtr dan tinggi 60 cm. Kurang lebih 5 sampai 9 tahanan dimasukkan ke dalamnya. Para tahanan berdesakan sambil berjongkok lalu kotak tersebut diisi air hingga seleher dan ditutup dengan teralis besi sampai semua tahanan mati. Hingga saat ini penjara jongkok sangat gelap dan penuh air semata kaki. Di penjara ini sudah terjadi banyak wisatawan yang kesurupan jika melamun.
Penjara jongkok |
Selain hantu tentara Belanda dan Jepang, hantu Nonik Belanda tidak kalah seram di bangunan ini. Dari dalam bangunan sering terdengar jeritan- jeritan suara perempuan, dan setiap kali terdengar suara jeritan, pasti terdengar juga suara derap kaki tentara Belanda dan Jepang. Diperkirakan suara jeritan itu berasal dari Nonik Belanda yang ketakutan saat melihat aksi pembantaian Jepang terhadap tentara Belanda. Dulu kisahnya banyak tentara Belanda yang tewas disembelih oleh tentara Jepang, sehingga suara jeritan itu kadang disusul jeritan tentara Belanda yang kesakitan.
Ada juga di salah satu titik di Lawang Sewu, terdapat hantu serdadu Belanda penjaga pintu yang sering memperlihatkan diri di bagian pintu depan paling barat atau paling timur. Konon ceritanya, apabila ada yang menyadari serdadu hantu itu, maka akan diawali dengan hembusan angin agak kencang yang dibarengi bau kemenyan hingga bau anyir darah yang membusuk.
Di ruang utama juga tidak kalah seramnya. untuk ke ruangan utama, anda harus melewati sebuah pintu gerbang besar. Banyak orang yang melintasi area ini melihat penampakan tangan hitam besar yang menutupi jendela. Dan di bagian sudut langit-langit utama, pernah ada cerita seseorang yang tidak sengaja menyenter di malam hari dan melihat sosok mirip pocong berwajah rusak. Bahkan ada juga yang mengaku melihat bayangan putih yang belari menembus dinding.
Jangan lupa juga untuk berkunjungi ke bagian depan halaman gedung, disana terletak sumur tua yang setiap harinya dikunci dan tidak pernah dibuka. Sumur tua itu berbentuk tembok meninggi dengan bagian dasar tanah dan bagian atapnya adalah genting berwarna merah. Konon di malam hari yang sepi sering terdengar suara teriakan kesakitan, tangisan, dan ketakutan dari tentara Belanda. Di tempat ini banyak tentara Belanda yang tewas disembelih sehingga banyak arwah gentayangan.
Sumur Tua |
Selain penjara berdiri dan penjara jongkok, juga terdapat ruang penyiksaan oleh tentara Jepang di lantai tiga gedung. di ruangan tersebut terdapat tempat pemasungan kepala dan perantai badan dengan kondisi berkarat saat ini. Konon ceritanya jika anda memasuki ruangan ini maka sekujur tubuh anda akan menjadi merinding dan seakan ada sosok yang memperhatikan dari kejauhan.
Lorong hantu terletak di bagian bawah tanah Lawang Sewu. Kabarnya, jika seseorang berjongkok dan diam di lorong itu maka dia akan melihat sosok bayangan berbentuk manusia yang tergantung diatas dengan mata hijau menyala. Bayangan itu akan berjalan merangkak dari atas berusaha mendekati siapa saja yang berhasil melihat sosoknya.
Cerita mistis paling terkenal di Lawang Sewu adalah sosok wanita berambut panjang. Dalam beberapa kali uji nyala di stasiun TV swasta di Indonesia, sosok itu sering kali terlihat di kamera. Namun hingga saat ini tidak ada yang tau misteri sosok hantu wanita itu. Sosok hantu wanita itu sering terlihat di lorong - lorong sepanjang gedung Lawang Sewu. Mereka yang pernah melihatnya, menyadari bahwa wanita itu berjalan seakan mencari sesuatu dengan tatapan kosong dan aura mengerikan.
Lawang Sewu Semarang Setelah di Pugar
Usia bangunan yang sudah cukup tua, oleh karena itu beberapa bagian dari bangunan ini harus di renovasi. Proses renovasi tidak menghilangkan keaslian karakter dari bangunan ini. Pugar adalah proses pemurnian benda kepada bentuk aslinya. Pemugaran dilakukan yaitu mengecet dinding, dan perbaikan dinding bangunan yang sudah usang. Sekarang bangunan ini tidak kelihatan seangker seperti sebelumnya lagi.
Bangunan ini sekarang kelihatan lebih rapi dan dijadikan sebagai salah satu obyek wisata. Dibuka untuk umum pada tanggal 5 Juli 2011 oleh Ani Bambang Yudhoyono yang waktu itu sebagai Ibu Negara.
Bagaimana? tertarik untuk mengunjungi Lawang Sewu? silakan melakukan kunjungan pada malam hari dan akan banyak sekali tuan rumah yang menanti anda disana :)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya